Poros bumi

Friday, March 5, 2010

untukmu yang tak pernah mengerti akan dirimu

jejakmu, sejarahmu, milikmu, tentu saja
sepintas lalu, entah apa yang membawa langkahmu ke pucat hatiku
merayap, hangat, pucat membasi, menjadi merah merona
kutimang manis wajahmu dalam doa, dalam bayangan

kau tahu, aku malu menatapmu
menatap wajah bercahaya pada sosok yang sedang berpijar
ini april yang indah, karena kupungut bening doa dari sudut mata yang berair
ini april yang menawan, karena kukemas doa yang kubingkis dari hati

jangan khawatirkan waktu akan berhenti ketika saatnya mati
jangan takut disergap maut yang diam-diam kangen menunggu
serahkan seluruh harimu pada detik-detik bersama-Nya
mainkan peranmu sebagai hamba-Nya

menarilah di atas kakimu sendiri, sehingga akan kau kenang kembali dirimu yang luar biasa

bdgshz, 21409

1 comment:

  1. tak pernah sedikitpun waktu menerjemahkan apa yang telah terjadi pada catatan waktu satu purnama bersamamu..
    hingga semuanya beralih ke sudut waktu yang terasingkan..
    menerima sinar lain yang sejujurnya terpaksa kunyalakan karena semua cahayaku telah kau bawa menjauh..
    dan hingga kini waktu makin mendekat kepadaku..
    izinkan aku tau setiap tutur alasan kepergianmu,, sebelum aku benar2 pergi dari kefanaan dunia ini untuk selamanya...


    *rambo 4, 16 Februari 2008*

    ReplyDelete